Bekerja Karena Allah Untuk Rakyat

13 07 2011

Slogan saatnya bekerja untuk rakyat mengingatkan kembali untuk lebih banyak memberikan manfaat untuk orang lain. Tidak perlu menunggu program kerja tersusun atau instruksi dari atasan. Tetapi sudah menjadi semangat untuk terus bekerja dan banyak bekerja. Tentunya bukan sembarang bekerja, karena terkadang energi yang kita keluarkan untuk bekerja hanya memberikan manfaat sedikit untuk orang lain.

Sedikit petunjuk mengenai cara bekerja yang dituliskan oleh Hasan Al Bana dalam bukunya Risalah Pergerakan, semoga mengingatkan kembali dengan makna sesungguhnya bekerja karena Allah untuk Rakyat..

Hasan Albana, menuliskan :

Yang saya maksud dengan amal (aktivitas) adalah bahwa ia merupakan buah dari ilmu dan keikhlasan.

“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghailb dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,”‘ (At-Taubah: 105)

Adapun tingkatan amal yang dituntut dari seorang yang tulus adalah:

  1. Perbaikan diri sendiri, sehingga ia menjadi orang yang kuat fisiknya, kokoh akhlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat aqidahnya, benar ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi urusannya, dan bermanfaat bagi orang lain. .
  2. Pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga agar menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktivitas kehidupan rumah tangganya, memilih istri yang baik dan menjelaskan kepadanya hak dan kewajibannya, mendidik anak-anak dan pembantunya dengan didikan yang baik, serta membimbing mereka dengan prinsip-prinsip Islam.
  3. Bimbingan masyarakat, yakni dengan menyebarkan dakwah, memerangi perilaku yang kotor dan munkar, mendukung perilaku utama, amar ma’ruf, bersegera mengerjakan kebaikan, menggiring opini umum untuk memahami fikrah islamiyah dan mencelup praktek kehidupan dengannya terus-menerus. Itu semua adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiapakh sebagai pribadi, juga kewajiban bagi jamaah sebagai institusi yang dinamis.
  4. Pembebasan tanah air dari setiap penguasa. asing -non-Islam- baik secara politik, ekonomi, maupun moral.
  5. Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah  yang baik. Dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat dan pekerja yang bekerja demi kemaslahatan mereka.
  6. Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan umat. Hal demikian itu dilakukan dengan cara membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya, mendekatkan peradabannya, dan menyatukan kata-katanya,  sehingga dapat mengembalikan tegaknya kekuasan khilafah yang telah hilang dan terwujudnya persatuan yang di impi-impikan bersama.
  7. Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri.
    “Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah belaka.” (Al-Baqarah: 193)
    “Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya.” (At-Taubah:
    32)

Mudah-mudahan kita menjadi barisan terdepan yang bisa terus bekerja untuk rakyat. Bukan karena pemilu, bukan karena popularitas, bukan karena citra, tapi karena ALLAH, sedangkan efek samping berupa kemenangan pemilu, baiknya citra, dan popularitas yang tinggi biarlah ALLAH yang mengatur semua.

Hamasah…..

)|(


Actions

Information

Leave a comment